Tuesday, January 14, 2025

Assalamu'alaikum, Gaes. Semoga sehat-sehat semua, ya. Aamiin yaa Rabb.

Ohya, hari ini aku mau berbagi pengalamanku berobat ambeien hingga akhirnya harus operasi. Ngomong-ngomong ada gak nih kalian yang takut dan malu periksa ke dokter karena keluhan gejala ambeien?

Jangan ya, Gaes, ya!!!

Sebelum makin parah, buruan berobat ke dokter. Jangan mikir macam-macam. Takutlah malulah. Dihempaskan dulu perasaan-perasaan itu demi kesehatan kalian.

Nah sekitar dua minggu lalu kan aku BAB-nya berdarah, Gaes. Bukan yang pertama kali sih. Cuma, biasanya kan sekali-sekali aja pas lagi keras atau kurang makan makanan berserat. Nah, waktu itu kontinyu, Gaes. Sampai- sampai aku terpaksa pakai pembalut untuk menghindari darah meleber kemana-mana. Darah segar, Gaes. 

Bayangin gimana ngerinya. Itu kalau sedang nongkrong di toilet, cuma keluar angin aja itu darah juga ikut keluar loh. Panik, dong. Akhirnya beberapa hari kemudian kuputuskan untuk berobat di RS JIH. Ketemulah sama dokter Shinta, Sp.B.,FINACH yang ramah dan syar'i banget penampilannya. Bercadar, Gaes. Suka deh. Pembawaannya asyik. Lumayan lama diperiksanya. 

Awalnya deg-degan dan malu banget karena itu bagian belakang kita terpampang nyata di layar besar karena dimasukkan alat berkamera ke bagian dalam anus. Tapi, dengan humoris dokter Shinta bercanda, "Kakak belum pernah lihat pantatnya sendiri, kan?" Hahaha ada-ada aja.

Waktu di ruang periksa, aku ditemani mamaku. Awalnya mama gak mau. Kata dokter, "Ajak ibunya masuk biar bisa lihat penyakitnya." Akhirnya mama pun masuk dan melihat ambeienku yang lumayan parah di layar sambil beristigfar tanpa henti.

Sudah separah itu, Gaes, ternyata.

Singkat cerita, dokter Shinta memberikan surat rujukan untuk operasi secara laser. Pertemuan kami berakhir dengan resep obat dari dokter.

Berhubung biayanya gak masuk jangkaun kami, aku memutuskan untuk tidak melanjutkan pengobatan dan operasi di JIH.

Lalu, aku berdiskusi bersama keluarga dan atas saran teman yang juga pernah operasi ambeien secara laser, aku pun memutuskan untuk periksa ke dokter Heri Setyanto, Sp.B.,FINACH di Procto Clinic Jalan Magelang, Gaes.


Info dari teman, operasi ambeien di dokter Heri biayanya jauh lebih murah dibandingkan dengan di JIH. 

Nah, untuk kalian yang biasa menggunakan BPJS, dipakai saja, gaes. Bisa banget. Berhubung aku kemarin mau cepat dan tidak perlu menginap jadi aku putuskan untuk operasi dengan biaya pribadi.

Kemarin saat periksa dengan dokter Heri aku ditemani lagi oleh mamaku, Gaes. Benar saja. Dokter Heri pun menyarankan untuk segera dilaser. Tanpa pikir panjang, hari itu juga dilakukan tindakan.

Seorang mas-mas perawat memberi penjelasan, tindakan akan berjalan sekitar setengah jam lalu istirahat dua jam, setelah itu boleh pulang. Wah, secepat itu, Gaes. Biayanya? Boleh DM aja, Gaes. Gak enak dibeberin disini. Yang pasti jauuuuuh lebih terjangkau.

Sebelum tindakan dimulai, aku dan mama dipersilahkan menunggu di kamar pasien. Di Procto Clinic ini banyak kamar pasien serupa homestay, Gaes. Suasananya adem, rimbun pepohonan dan kicauan burung. Nyaman.

Tak terasa waktunya tiba. Aku dipersilakan memasuki ruang operasi. Pertama-tama ditutupi dengan baju operasi berwarna hijau, lalu seorang perawat menyuntikkan bius ke dalam infus yang nantinya disuntikkan ke tubuhku. 

Katanya sih bius separo badan, tapi nyatanya setelah berzikir, aku baru tersadar lagi ketika berada di ruang pasien. Ada suara mama yang memanggil. Masih teler dan ngantuk banget, Gaes. Alhamdulillah tindakan laser ambeiennya berjalan lancar.

Mau tahu gimana kelanjutan pasca laser ambeien? Bisa BAB lancar atau gak?

Yuk, mari baca cerita selanjutnya.



Silvie's Notes . 2019 Copyright. All rights reserved || Kontak Kami : silvia.destriani@gmail.com.