Thursday, November 6, 2025

Tinggal di negeri orang membuatku semakin sadar betapa pentingnya bisa menyetir sendiri. Di Qatar, transportasi umum memang ada, tapi tidak selalu menjangkau semua tempat. Sedangkan kebutuhan mobilitas kami cukup tinggi—mulai dari antar-jemput anak sekolah, pergi ke taklim, hingga belanja kebutuhan harian. Tidak mungkin terus-menerus mengandalkan suami yang sibuk bekerja, apalagi kalau harus menunggu di tengah panasnya cuaca Qatar. Kadang juga tidak enak rasanya kalau terlalu sering nebeng teman.

Akhirnya, aku dan dua orang temanku sepakat untuk mendaftar kursus mengemudi bersama di Al Hasba Driving School. Kami mendaftar pada 4 September lalu. Satu temanku mengambil half course, karena dia sudah cukup terbiasa menyetir di Indonesia. Sedangkan aku dan satu teman lainnya memilih full course. Sebenarnya aku juga sudah bisa menyetir, tapi jujur saja, aku belum cukup percaya diri untuk menghadapi jalanan Qatar yang cukup ramai dan tertib dengan aturan. Lagipula, suamiku juga menyarankan untuk mengambil full course supaya aku bisa belajar lebih tenang dan matang.

Biaya kursusnya cukup besar juga: 3500 QAR untuk full course, ditambah 200 QAR untuk sewa mobil latihan, dan 50 QAR untuk tes mata — totalnya 3750 QAR. Sedangkan teman yang mengambil half course membayar total sekitar 3200 QAR. Setelah pembayaran selesai, kami diminta mengunduh aplikasi Syaaqh, aplikasi resmi untuk latihan teori sebelum tes sinyal.

Kami harus mengerjakan latihan online selama 5 hari berturut-turut, setiap hari sekitar 70 soal dalam waktu 30 menit. Latihan ini menjadi syarat sebelum mengikuti signal test minggu berikutnya.

Tanggal 9 September, tibalah waktunya kami menjalani signal test. Kami diminta datang pagi-pagi sekali, sekitar pukul 6 pagi. Setelah menunggu sekitar satu jam, akhirnya nama kami dipanggil untuk masuk ke ruangan signal test.

Di dalam ruangan, kami mengerjakan 45 soal di komputer dalam waktu 30 menit. Soalnya campuran—ada tentang rambu lalu lintas, marka jalan, hingga situasi berkendara di berbagai kondisi.

Alhamdulillah, aku berhasil lulus signal test di percobaan pertama, begitu juga temanku yang mengambil half course. Sedangkan satu teman kami lagi belum beruntung. Dia harus mengulang tes di minggu berikutnya dan membayar biaya tambahan 50 QAR.

Bagi yang sudah lulus, kami diminta datang lagi sore harinya untuk mengatur jadwal kursus praktik. Rasanya lega sekali melewati tahap pertama ini. Meski baru permulaan, tapi sudah terasa seperti pencapaian kecil di negeri perantauan.

(bersambung ke bagian 2…)

Silvie's Notes . 2019 Copyright. All rights reserved || Kontak Kami : silvia.destriani@gmail.com.